Aktivis Pergerakan : Mahasiswa yang benar-benar mahasiswa

Posted by Unknown Minggu, 20 Oktober 2013 0 komentar
(Mungkin tulisan ini terkesan jadul, jadul karena mengulangtulisan-tulisan yang bernada sama, atau jadul karena substansi isunya terlalu klasik. tapi biarlah, yang terpenting, semoga dengan tulisan ni para mahasiswa yang membaca menjadi tersadar. dan mau kembali ke fitrahnya sebagai mahasiswa.)


Salam Demokrasi...!!
Salam Pergerakan..!!

Sebelumnya saya ingin mengingatkan kembali kita pada Tri Dharma Perguruan Tinggi seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.20 Tahun 2003, yang merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi atau dijalankan oleh perguruan tinggi yang
ada di Indonesia. Dimana pada pasal 20 ayat 2 dikatakan :

“Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.”

Sangat jelas dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi peran mahasiswa tidak hanya sekedar menuntut ilmu,tetapi juga mengharuskan mahasiswa ikut serta dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

itulah yang membedakan mahasiswa dan siswa (pelajar). mahasiswa secara etimologis bisa berarti siswa (pelajar) yang di-MAHA-kan, yang di hormati dan dihargai di lingkungan sekitar terutama lingkungan berbangsa bernegara. Bukan hanya itu, melainkan ada yang lebih substansial lagi, mahasiswa dalam menjalankan aktifitasnya dituntut untuk mandiri, kreatif, dan idependen.

tidak sepantasnya mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan pribadi saja. jika itu terjadi, lalu apa bedanya mahasiswa dengan pelajar SD, SMP, dan SMA? lalu untuk apa kita disebut MAHA?. sekali lagi, mahasiswa
bukan menjadi siswa yang tanggung jawabnya hanya belajar, mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat.

Pernah suatu ketika, ada seorang mahasiswa yang melakukan riset di daerah Riau untuk meneliti deforestasi hutan. Dengan anehnya, mahasiswa itu sangat diperlakukan sangat istimewa oleh masyarakat sekitar mulai makan, minum, tempat tinggal disediakan begitu istimewa. Lalu mahasiswa itu bertanya kepada warga, ”Mengapa saya diperlakukan sangat istimewa tempat ini?” salah seorang penduduk menjawab, ”Karena kamu MAHASISWA!, kami hanya menggantungkan harapan ke kamu sebagai seorang mahasiswa, deforestasi hutan di daerah ini begitu gencar, kami kehilangan mata pencaharian, jika dibiarkan, maka sangatlah mungkin tempat tinggal kami juga akan hilang, maka dari itu, kami berharap mahasiswa untuk dapat bergerak, menyelamatkan kami!”.

Kisah ini selalu membuat saya berlinang air mata, betapa pentingnya peranan mahasiswa bagi masyarakat, betapa berharganya peran mahasiswa mengkritik apa yang salah dari pemerintah. Berdasarkan itulah perlu dirumuskan peranan mahasiswa bukan hanya bagi negara, melainkan masyarakat.

hari ini, saya melihat peranan mahasiswa mengalami pergeseran nilai dan tujuan. Mahasiswa kini tak lagi idealis seperti dulu, banyak peranan mahasiswa yang diboncengi oleh banyak kepentingan yang ada. Selain itu, peranan mahasiswa yang seharusnya menjadi pembawa aspirasi rakyat, kini mulai bergeser menjadi academic oriented saja dengan hanya belajar sebagai kegiatan utama. Perlu diingat, mahasiswa hakikatnya lahir dari RAHIM RAKYAT, dan sudah sepantasnyalah mahasiswa membela kepentingan rakyat.


Mahasiswa Sebagai Agent Of Change

sebuah peran penting yang harus dilakukan oleh seseorang yang mengaku dirinya mahasiswa. karena tentu saja, dunia kita, negara kita, masyarakat kita akan terus berubah. walaupun kita DIAM saja tanpa melakukan apapun, perubahan itu tetap akan terjadi. tetapi akan menuju kemana perubahan itu? menuju ke sesuatu yang baik ataukah malah sebaliknya?.

Mahasiswa adalah golongan yang harus menjadi garda terdepan dalam melakukan perubahan dikarenakan mahasiswa merupakan kaum yang “eksklusif”, hanya 5% dari pemuda yang bisa menyandang status mahasiswa, dan dari jumlah itu bisa dihitung pula berapa persen lagi yang mau mengkaji tentang peran-peran mahasiswa di bangsa dan negaranya ini. Mahasiswa-mahasiswa yang telah sadar tersebut sudah seharusnya tidak lepas tangan begitu saja. Kita tidak boleh membiarkan bangsa ini melakukan perubahan ke arah yang salah. kita yang seharusnya melakukan perubahan-perubahan tersebut.

kalau fungsi ini tidak kita lakukan, lalu siapa yang akan melakukan. akankah kita diam saja melihat lingkungan kita bergerak, berubah menuju kearah yang tidak jelas?


Iron Stock

Peranan mahasiswa yang tak kalah penting adalah iron stock atau mahasiswa dengan ketangguhan idealismenya akan menjadi pengganti generasi-generasi sebelumny, tentu dengan kemampuan dan akhlak mulia. Dapat dikatakan, bahwa mahasiswa adalah aset, cadangan, dan harapan bangsa masa depan. Peran organisasi kampus tentu mempengaruhi kualitas mahasiswa, kaderasasi yang baik dan penanaman nilai yang baik tentu akan meningkatkan kualitas mahasiswa yang menjadi calon pemimpin masa depan. Pasti timbul pertanyaan, bagaimana cara mempersiapkan mahasiswa agar menjadi calon pemimpin yang siap pakai? Tentu jawabannya adalah dengan memperkaya pengetahuan yang ada terhadap masyarakatnya. Selain itu, mempelajari berbagai kesalahan yang ada pada generasi sebelumnya juga diperlukan sehingga menjadi bahan evaluasi dalam pengembangan diri.

Ada satu pertanyaan yang menggelitik bagi saya, mengapa bernama iron stock? Bukan golden atau silver stock? Hal ini masuk akal, karena sifat besi itu sendiri yang berkarat dalam jangka waktu lama, sehingga diperlukan pengganti besi-besi sebelumnya. Filosofi ini dapat dibenarkan, karena manusia yang disimbolkan sebagai besi tentu akan mati dan kehilangan tenaganya, maka dari itu dibutuhkan generasi manusia baru sebagai pengganti yang lebih baik


Social Control

Peran mahasiswa sebagai kontrol sosial terjadi ketika ada yang tidak beres atau ganjil dalam masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa dengan gagasan dan ilmu yang dimilikinya memiliki peranan menjaga dan memperbaiki nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Mengapa harus menjadi social control? Kita semua tahu, bahwa mahasiswa itu sendiri lahir dari rahim rakyat, dan sudah seyogyanya mahasiswa memiliki peran sosial, peran yang menjaga dan memperbaiki apa yang salah dalam masyarakat.

Saat ini di Indonesia, masyarakat merasakan bahwa pemerintah hanya memikirkan dirinya sendiri dalam bertindak. Usut punya usut, pemerintah tidak menepati janji yang telah diumbar-umbar dalam kampanye mereka. Kasus hukum, korupsi, dan pendidikan merajalela dalam kehidupan berbangsa bernegara. Inilah potret mengapa mahasiswa yang notabene sebagai anak rakyat harus bertindak dengan ilmu dan kelebihan yang dimilikinya. Lalu bagaimana cara agar mahasiswa dapat berperan sebagai kontrol sosial? Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa sosial yang peduli pada keadaan rakyat yang mengalami penderitaan, ketidakadilan, dan ketertindasan. Kontrol sosial dapat dilakukan ketika pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang merugikan rakyat, maka dari itu mahasiswa bergerak sebagai perwujudan kepedulian terhadap rakyat

Pergerakan mahasiswa bukan hanya sekedar turun ke jalan saja, melainkan harus lebih substansial lagi yaitu diskusi, kajian dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, sifat peduli terhadap rakyat juga dapat ditunjukkan ketika mahasiswa dapat memberikan bantuan baik secara moril dan materil bagi siapa saja yang membutuhkannya.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Aktivis Pergerakan : Mahasiswa yang benar-benar mahasiswa
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://leftdemocraticforce.blogspot.com/2013/10/aktivis-pergerakan-mahasiswa-yang-benar.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Tweet Us!

You May See This !

Trik SEO Terbaru support Online Shop Baju Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Left Democratic Force (LDF).